Banyak orang yang sudah tidak asing dengan gejala infeksi paru-paru seperti batuk dan demam. Akan tetapi, infeksi paru-paru memiliki banyak jenis dan penyebab yang berbeda-beda pula. Apa itu infeksi paru-paru dan bagaimana cara penanganannya? Simak penjelasannya di sini oleh dr. Lizbeth Zebua
Infeksi paru
adalah peradangan yang terjadi di paru-paru ketika bakteri, virus, atau jamur
menyerang paru-paru. Dimana infeksi ini bisa
menyerang salah satu paru-paru ataupun keduanya. Infeksi paru-paru ada banyak
macamnya, mulai dari influenza, pneumonia, bronchitis, tuberculosis dan dengan
gejala yang bervariasi mulai dari gejala yang ringan hingga gejala yang berat.
Beberapa infeksi paru yang paling umum
adalah :
- Empiema: Adanya nanah di antara paru-paru dan dinding dada.
- Abses paru-paru: Rongga berisi nanah di dalam paru-paru yang dikelilingi oleh jaringan yang meradang.
- Tuberkulosis: Infeksi bakteri pada paru-paru.
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK): infeksi paru yang menyebabkan terhambat aliran udara dari paru-paru.
- Fibrosis kistik: Suatu kelainan bawaan yang menyebabkan infeksi paru-paru persisten.
- Asma: peradangan dan penyempitan saluran napas.
- Pneumonia: Kondisi peradangan atau infeksi pada paru-paru.
- Bronkiolitis: Infeksi yang menyerang bronkiolus, saluran penghubung antara bronkus dan alveoli.
Penyebab
Infeksi Paru
1. Bakteri,
umumnya bakteri lebih sering menyebabkan infeksi paru-paru. Jenis bakteri yang
paling sering menyebabkan infeksi paru-paru adalah Streptococcus
Pneumonia dan Mycobacterium Tuberculosis.
2.
Virus, infeksi virus biasanya memiliki gejala
yang lebih ringan. Virus yang paling umum menyebabkan infeksi paru-paru adalah
virus influenza, dan adenovirus.
Jamur, meskipun jarang infeksi jamur dapat terjadi dan rentan terutama pada penderita HIV dan AIDS dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala umum Infeksi Paru
Infeksi paru
dapat menimbulkan gejala yang beragam, mulai dari gejala ringan hingga berat.
Gejala yang muncul juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia,
penyebab infeksi, serta kondisi kesehatan secara menyeluruh. Secara umum,
gejala yang sering dialami adalah
- Batuk kering atau batuk basah.
- Sesak napas
- Adanya suara tambahan napas seperti Mengi, Ronkhi.
- Demam
- Menggigil
- Batuk berdarah.
- Laju pernapasan yang meningkat.
- Nyeri dada yang umumnya terasa sakit saat menarik
napas.
- Sianosis (warna kebiruan pada bibir, jari tangan,
dan kaki).
- Penurunan kesadaran
Diagnosis Infeksi Paru
Dalam
mendiagnosis infeksi paru-paru, dokter dapat melakukan wawancara medis
(anamnesis) terkait dengan keluhan, kebiasaan sehari-hari, obat-obatan yang
sedang dikonsumsi, dan riwayat kesehatan pasien serta keluarganya. Dokter
juga akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti mengukur suhu tubuh dan
mendengarkan suara paru-paru menggunakan stetoskop untuk menunjang dan
memperkuat diagnosis infeksi paru.
Setelah itu, prosedur dapat dilanjutkan dengan beberapa pemeriksaan penunjang untuk membantu mengonfirmasi diagnosis infeksi paru. Beberapa pemeriksaan penunjang tersebut di antaranya: Rontgen dada, CT scan, Pemeriksaan Spirometry, Pemeriksaan darah lengkap, Kultur darah, Pemeriksaan Oksimetri untuk mengetahui kadar oksigen, dan Swab tenggorokan atau hidung untuk mendeteksi jenis infeksi yang dialami pasien.
Pengobatan Infeksi Paru
1. 1. Pemberian antibiotik untuk menangani infeksi paru akibat bakteri.
2. Pemberian antijamur untuk menangani
infeksi paru akibat jamur.
3. Pemberian antivirus untuk menangani
infeksi paru akibat virus.
4. Terapi oksigen.
5. Pemasangan ventilator jika pasien
mengalami gagal napas.
6, Obat pereda nyeri : Obat pereda
nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu meredakan demam atau
nyeri dada.
7. Obat batuk : Obat batuk dapat
membantu meredakan batuk.
Pencegahan
Infeksi Paru
1. 1, Vaksinasi: Vaksin pneumonia dan vaksin flu dapat membantu melindungi dari beberapa jenis infeksi paru-paru. WHO merekomendasikan vaksinasi sebagai langkah preventif utama, terutama bagi kelompok rentan.
2. Cuci
tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah batuk atau bersin.
3. Hindari kontak dekat dengan orang sakit: Jika
memungkinkan, hindari kontak dekat dengan orang yang menderita infeksi
pernapasan.
4. Berhenti
merokok: Merokok merusak pertahanan alami paru-paru terhadap infeksi.
5. Jaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat: Makan makanan yang
sehat, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur.
6. Kelola kondisi medis yang mendasari: Jika memiliki kondisi
medis kronis, kelola dengan baik untuk mengurangi risiko infeksi.
0 Komentar