![]() |
Personel Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P5A) dan peserta saat berfoto bersama. |
Gunungsitoli, wacanasuara.com - Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P5A) menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH), serta Perkawinan Usia Anak pada hari kedua. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat III Kantor Wali Kota Gunungsitoli, Rabu (24/09/2025).
Peserta sosialisasi berasal dari Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, yang terdiri atas Kepala Desa atau perwakilan, Ketua TP-PKK Desa, serta para pengurus Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
Hadir sebagai narasumber dalam sosialisasi ini yakni Kepala
Dinas PMD Kota Gunungsitoli, Manager
PKPA Cabang Nias, Chairidani Purnamawati, S.H., M.H, serta Ketua Program Studi
Bimbingan Konseling FKIP Universitas Nias, Hosianna Rodearni Damanik, S.Psi.,
M.Psi. Bertindak sebagai moderator adalah Hermin Laia, S.K.M.
Manager PKPA Cabang Nias, Chairidani Purnamawati, S.H., M.H menyampaikan kegiatan ini berupaya yang ditujukan untuk melindungi perempuan dan anak serta memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya dengan memberikan perhatian yang konsisten dan sistematis yang ditujukan untuk mencapai kesetaraan gender seperti berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan, meningkatnya kualitas penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan, berkurangnya kasus kekerasan terhadap anak, serta Meningkatnya kualitas layanan perlindungan khusus kepada anak.
Sementara itu, Ketua Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Nias, Hosianna Rodearni Damanik, S.Psi., M.Psi menyampaikan dampak psikologis kekerasan pada perempuan dan anak kekerasan terhadap perempuan dapat memiliki dampak psikologis yang buruk seperti trauma, reaksi fisik, keinginan bunuh diri, dan berbagai reaksi negatif lainnya dan perlu butuh waktu yang lama untuk memulihkan si korban tersebut, sayangnya kekerasan terhadap perempuan baik secara verbal, seksual, maupun fisik penyembuhannya tak semudah luka akibat cedera bukan hanya fisik, tapi kehidupan psikologisnya juga menjadi taruhan. (tim)
0 Komentar